Minggu, 12 Juli 2015

panduan debat bab 5

BAB V
PEMBAGIAN KERJA TIM

Debat adalah kerja tim, oleh karena itu seharusnya ada pembagian kerja yang jelas antara ketiga pembicara. Sehingga argumen-argumen yang diajukan penyampaiannya dibagi kepada ketiga pembicara.

A.   Pidato Utama
1.   Pembicara Pertama
Pembicara pertama berperan menyajikan pemahaman tim tentang mosi dan menyajikan argumen-argumen pokok untuk memenangkan debat.

A1. Pembicara Pertama Tim Afirmatif
·         Mendefinisikan topik
·         Menyampaikan benang merah argumentasi Tim Afirmatif
·         Memaparkan pembagian kerja tim
·         Menyampaikan argumen pertama
·         Menyampaikan ringkasan dari pidatonya

      N1 Pembicara Pertama Tim negatif
·         Menanggapi definisi yang disampaikan Tim Afirmatif (menerima atau menentang)
·         Menyanggah A1
·         Menyampaikan benang merah argumentasi Tim Negatif
·         Memaparkan pembagian kerja Tim Negatif
·         Menyampaikan argumen utama
·         Menyampaikan ringkasan dari pidatonya



2. Pembicara Kedua
Pembicara kedua berperan menyajikan argumen-argumen pokok untuk memenangkan debat.

A2. Pembicara Kedua Tim Afirmatif
·         Menyanggah argumen utama N1
·         Mempertahankan definisi bila N1 menentang definisi tersebut
·         Secara selintas menegaskan kembali argumen utama tim Afirmatif.
·         Menyampaikan argumen. Sebagian besar waktu A2 digunakan untuk mengemukakan argumen dan materi baru; tidak sekedar mengulang argumen A1 (pembicara pertama). A2 bertugas untuk menyajikan pokok-pokok argumen Tim Afirmatif .
·         Menyampaikan ringkasan dari pidatonya.

N2. Pembicara kedua Tim Negatif
·         Menyanggah argumen A1 dan A2
·         Secara selintas menegaskan kembali argumen utama Tim Negatif
·         Menyampaikan argumen. Sebagian besar waktu N2 digunakan untuk mengemukakan argumen dan materi baru/tidak sekedar mengulang argumen N1 (pembicara pertama Tim Negatif). N2 bertugas untuk menyajikan pokok-pokok argumen Tim Negatif.
·         Menyampaikan ringkasan dari pidatonya.

3.   Pembicara Ketiga
Tugas utama pembicara ketiga adalah menyanggah tim lawan.

A3. Pembicara Ketiga Tim Afirmatif
·         Menanggapi dan menyanggah argumen N1 dan N2 terutama mengenai hal-hal yang belum sempat ditanggapi oleh A1 dan A2
·         Mempertegas sanggahan yang telah disampaikan oleh A2
·         Menegaskan kembali argumentasi Tim Afirmatif yang telah disampaikan oleh A1 dan A2 dengan mengulas secara selintas benang merah dan argumen kedua pembicara terdahulu.
·         Meringkas pokok-pokok permasalahan yang diperdebatkan.

N3. Pembica Ketiga Tim Negatif
·         Menyanggah argumentasi ketiga pembicara Tim Afirmatif
·         Menegaskan kembali argumentasi Tim Negatif dengan mengulas secara selintas benang merah dan argumen kedua pembicara terdahulu.
·         Mengindentifikasi titik-titik pertentangan dalam debat.
·         Meringkas pokok-pokok permasalahan yang diperdebatkan.
·         Tidak boleh menyajikan pokok permasalahan baru.

B. Pidato Balasan
Pidato balasan merupakan pidato penutupan masing-masing tim yang memberikan ulasan mengenai keseluruhan debat.
Berikut ini panduan untuk menyusun pidato balasan:
a.    Menegaskan pokok-pokok utama argumen tim.
b.    Menunjukkan kaitan logis dari argumen tersebut menuju pembuktian benang merah tim.
c.    Menunjukkan secara lugas kekurangan dari argumentasi tim lawan. Hal ini dapat dilakukan secara umum maupun secara rinci.
d.    Pembicara tidak boleh mengajukan materi baru, dan tidak boleh pula melakukan penyanggahan terhadap pokok-pokok yang disampaikan dalam pidato utama.


C. Pembagian Tugas Pedebat
Debat adalah sebuah aktifitas tim. Seseorang tidak dapat mempertahankan kasusnya seorang diri. Karena itu diperlukan pembagian tugas. Secara singkat pembagian tugas di sini adalah pendistribusian argumen kepada masing-masing pembicara.

Walaupun setiap pembicara harus dapat membuktikan topik, pembagian tugas tidak dapat didasarkan atas premis. Contohnya premis satu untuk pembicara pertama, dan premis dua untuk pembicara kedua. Hal ini akan mengakibatkan kasusnya tidak jelas (hung case). Hung case adalah suatu keadaan di mana seorang pembicara tidak dapat membuktikan topiknya sendiri tetapi membutuhkan pembicara lain untuk akhirnya membuktikan topik tersebut. (baca dulu tentang bagaimana merumuskan sebuah kasus di Bab VI).

Cara yang bisa diambil untuk membagi tugas adalah dengan membaginya ke dalam beberapa aspek. Misalnya: ekonomi, sosial, politik, budaya, dan sebagainya. Atau dapat juga digunakan pembagian menjadi masa lalu dan masa sekarang, filosofi dan praktek, keuntungan dan kerugian dan sebagainya. Karena pembicara pertama harus menjelaskan definisi, dasar argumentasi dan pembagian tugas maka pembagian antara pembicara pertama dan pembicara kedua tidak perlu seimbang, tetapi lebih baik untuk lebih ditekankan pada saat pembicara kedua tampil.

Pembicara ketiga dari Tim Negatif tidak diperbolehkan untuk memberikan argumen baru. Pembicara ketiga dalam posisi seperti ini hanya diperbolehkan membawa contoh-contoh baru.


4. Hal penting untuk diperhatikan
Sebelum waktu perumusan kasus selesai, pastikan bahwa setiap anggota tim benar-benar mengerti definisi, dasar argumen, dan pembagian tugas tim. Dan siapkanlah pidato Anda dengan sebaik-baiknya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar